Meningkatkan Performa Mesin yang Ramah Dikantong tanpa harus Memasang Turbo atau Supercharger Pada Mobil

"Adakah cara lain meningkatkan performa mesin yang ramah dikantong tanpa harus memasang turbo atau supercharger??.."

"ADA"

Naturally Aspirated Engine (N/A)

Mungkin nama tersebut agak jarang terdengar.
metoda ini menghisap udara bergantung dengan daya hisap piston mesin. Udara yang dihisap melalui throtle body dihasilkan oleh daya hisap piston di waktu turun dgn posisi intake valve terbuka atau yg dikenal dgn intake stroke.

 N/A tidak ada Lag atau turbo lag,seperti pada turbocharger,,dan biasanya suaranya lebih merdu ketika digeber di rev tinggi..

Pada implementasinya modifikasi NA mencakup beberapa stage...

Masih penasaran?? Cekidott...

Stage pertama sering disebut modifikasi IHE, kependekan dari Intake-Header-Exhaust. Kalau menurut saya, stage ini bisa ditambahkan dengan modifikasi dari Ignition..kita ulas tuntas disini..

NA Stage 1 (IHE + Ignition)

Modifikasi IHE pada dasarnya usaha2 untuk membuat mesin 'bernafas' lebih lega.

1. Intake


Modifikasi pada Intake bertujuan agar dapat menghisap udara yang lebih bersih, lebih banyak, dan sebisa mungkin lebih dingin.
Dengan lebih banyak udara yang terhisap, maka akan lebih besar pula volume udara yang akan digunakan dalam pembakaran. Kemudian, seperti diketahui, udara yang telah bercampur bensin setelah dihisap kedalam ruang bakar akan ditekan/dikompresi oleh piston sebelum dibakar oleh busi.

Pada saat langkah kompresi ini maka udara akan dimampatkan sehingga akan mengembang. Udara yang dingin akan memiliki densitas/kerapatan yang tinggi, sehingga ketika dimampatkan faktor pengembangannya masih tinggi,

sehingga akan menghasilkan kompresi yang tinggi pula. Sementara bila udara yang sudah panas dimampatkan, maka faktor pengembangannya tidak akan besar lagi. Ini yang sering dikeluhkan orang kenapa pada saat jalan macet di siang hari mesin seakan kehilangan tenaga,

karena udara yang dihisap mesin melalui filter udara memang sudah cukup panas.
Untuk itu modifikasi pada sistem pemasukan udara (Intake) dapat dilakukan dengan mengganti filter udara orisinil yang berbahan kertas dengan filter udara aftermarket yang berkarakter free-flow, seperti K&N, JFC, Simota, dll. Bisa ditambahkan perangkat CAI (Cold Air Intake) guna mendapatkan udara yang relatif lebih dingin.

2. Header


Orisinilnya,(dan kebanyakan mobil lain) menggunakan sebuah manifold pada awal sistem pembuangannya. Dari lubang/port klep pembuangan mesin di semua silinder akan terhubung ke manifold yang sama dan berbagi ruangan sebelum disalurkan ke exhaust system melalui pipa kolektor.

 Masalahnya adalah jarak antara port klep pembuangan tiap silinder hingga ke kolektor adalah tidak sama antara satu silinder dengan yang lain. Karena berbagi ruangan di manifold, maka pada RPM tinggi, tekanan gas hasil buangan dari satu silinder bisa menjadi backpressure bagi silinder lain.

Dengan mengganti manifold standar dengan header aftermarket akan menghilangkan masalah ini, karena pembuangan tiap silinder akan dilayani oleh satu pipa tersendiri dengan panjang yang sama. Konfigurasi header untuk biasanya 4-2-1 atau 4-1.

3. Exhaust


Ada beberapa modifikasi exhaust, Dari mulai mengganti (bahkan melepas) resonator, mengganti muffler, hingga modifikasi down-pipe.

Teorinya, makin free-flow pelepasan pembuangan dari mesin akan makin baik, atau makin kecil backpressure (yaitu tekanan balik dari exhaust system ke arah mesin) juga makin baik.

Namun pada kenyataannya, pada taraf tertentu mesin masih membutuhkan backpressure.
Bila modifikasi exhaust ini menghasilkan sistem yang terlalu free-flow, biasanya akan timbul gejala 'ngempos'.
Oleh karena itu modifikasi di sektor exhaust ini memang dikenal cukup tricky dan butuh proses trial and error yang cukup tinggi. Untuk detail soal exhaust ini akan kita bahas dipostingan lain nanti.

4. Ignition


Intinya, modifikasi di sektor pengapian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengapian pada ruang bakar sehingga seluruh campuran udara dan bahan bakar dapat terbakar sempurna dan menghasilkan torsi yang sesuai dengan spesifikasinya. Pembakaran yang tidak sempurna akan mengurangi tenaga mesin sekaligus residunya akan menimbulkan kerak yang berlebihan di dalam ruang bakar dan sekitarnya (misalnya klep).

Modifikasi di sektor ini dapat dimulai dengan menggunakan busi yang memiliki karakteristik spark (api) yang lebih baik. Misalnya dengan menggunakan busi2 kelas platinum atau bahkan iridium

Selanjutnya mengganti koil standar dengan koil2 aftermarket. Koil aftermarket memiliki spesifikasi tegangan yang jauh lebih tinggi dibandingkan koil standar.

Koil-koil aftermarket yang banyak digunakan seperti MSD, Jacobs, Mallory, Accel, atau bahkan koil2 mobil lain seperti ex Taruna atau Timor.

Pengaplikasikan modul-modul pengapian seperti MSD 6AL, Jacobs EnergyPak, SpeedSpark, dll. Modul2 ini pada dasarnya adalah CDI juga, yang menyempurnakan kerja CDI standar sebagai ignitor bagi koil

Stage 1 dulu ya..stage 2 kita lanjut di postingan berikut..
Semoga bermanfaat dan selamat bermodifikasi ria..

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Meningkatkan Performa Mesin yang Ramah Dikantong tanpa harus Memasang Turbo atau Supercharger Pada Mobil"

Post a Comment